Selasa, 18 Mei 2010

Google yakin Android kalahkan iPhone


Google nampak semakin yakin bahwa ponsel dengan sistem operasi Android bakal bisa menggusur iPhone. Posisi nomor satu atau dua di dunia jadi incaran.

Keyakinan itu diungkapkan CEO Google, Eric Schmidt, di hadapan pemegang saham Google dalam pertemuan di kantor pusat Google. "Sepertinya Android akan menjadi pemain nomor satu atau dua di pasar telepon seluler," ujarnya seperti dikutip detikcom dari AFP , Sabtu (15/5).

Setidaknya, papar Schmidt, ada 65.000 ponsel Android Google yang dipasarkan setiap harinya. Ia juga mengatakan sistem open source Android sudah digunakan pada 34 jenis ponsel di 49 negara.

Jika harapan Schmidt itu jadi kenyataan, Google bisa jadi bakal menggeser posisi iPhone di kancah dunia. Dalam kesempatan terpisah, Apple mengutip data IDC telah mengatakan dirinya ada di posisi 3 pasar global di bawah Nokia (1) dan BlackBerry (2).

Lembaga riset NPD (National Purchase Diary) mengatakan penjualan smartphone Android melonjak tajam di awal 2010. Ponsel Android berhasil merangkul 28% konsumen ketimbang iPhone yang 'hanya' berhasil merangkul 21% konsumen.

"Strategi kami memang berbeda dengan yang lain. Kami memberikan kode lisensi secara gratis, sehingga ini benar-benar revolusioner. Kami mencoba membangun sebuah keterbukaan, kebalikan dari orang lain," tambah Schmidt tanpa menyebutkan nama Apple.

Pendiri Google, Larry Page, mengatakan strategi Android akan menambah keuntungan bagi Google. Salah satunya, ujar Page, melalui akses Google Search dan layanan lainnya.

"Saya pikir Anda akan melihat bahwa produk tersebut akan semakin dewasa dan kita akan menemukan cara untuk menghasilkan uang yang lebih banyak dari situ," ujar Page.

HTC Desire siap rebut mahkota


Google Nexus One bisa saja disebut raja ponsel Android. Tapi boleh jadi tahtanya kini terancam dengan akan segera hadirnya HTC Desire ke pasar.

Klaim yang dilontarkan HTC tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya Desire bisa dibilang duplikasi dari Nexus One. Namun vendor asal Taiwan tersebut menambahkan Desire bakal lebih hebat dari sisi spesifi kasi ketimbang Nexus One. salah satu diantaranya, Desire sudah dilengkapi dengan fi tur multitouch, Flash Lite 4, dan teknologi UI terbaru buatan HTC, yaitu Sense.

Dilansir PC World, HTC Desire akan digelontorkan mulai Juni mendatang dengan pasar awal di Amerika Serikat dan selanjutnya menyebar ke penjuru dunia.

Ponsel pintar berbasis Android 2.1 ini punya banyak kesamaan dengan Nexus One. Tampilan luarnya baik dalam hal warna dan bahan juga disebut-sebut mirip.

Kandungannya pun ada kesamaan di kedua ponsel Android 2.1 tersebut. Prosesornya mirip. Baterainya juga berkapasitas 1400mAh. Ukuran layar pun sama-sama 3,7” 800x480 dengan tipe AMOLED.

Pun kamera yang dikemaskan, sama-sama 5 megapiksel dengan fi tur otofokus. Untuk ROM, juga sama-sama 512MB.

Tentu Desire punya perbedaan. RAM misalnya, 64MB lebih besar dibandingkan Nexus One (512MB). Tapi Desire tidak punya mikropon kedua di bagian belakang. Ia justru punya tombol-tombol fi sik dan trackpad optikal yang bisa diklik di bawah layar. Sayangnya hingga saat ini belum dirilis harga resminya.

Nexus One hingga saat ini bisa dikatakan belum bisa sesukses pendahulunya G1, karena masih belum menunjukkan tanda-tanda penjualan Nexus One bakal memuaskan Google.

Menurut data yang dikeluarkan Flurry, Nexus One yang diprediksi bisa terjual hingga 20.000 unit dalam sepekan sejak peluncurannya, malah hanya bisa menjual 80.000 unit setelah satu bulan Google merilisnya ke publik.

Angka tersebut tentu saja sangat kecil, apalagi bila dibandingkan dengan kompetitornya seperti iPhone yang laku 600.000 dalam sebulan. Bahkan, dengan Droid yang samasama mengusung Android, Nexus One kalah jauh hingga 525.000.

SCH W960, ponsel 3D pertama


Samsung meluncurkan ponsel layar 3 dimensi pertamanya. Ponsel bernama AMOLED 3D atau SCH W960 ini menyajikan gambar 3D tanpa bantuan alat kacamata.

Ponsel dengan navigasi layar sentuh tersebut memiliki tombol khusus yang memungkinkan gambar 2D diubah menjadi 3D. Selain itu ada kapabilitas kontrol dengan gerakan, misalnya untuk mematikan suara, pengguna cukup menggerakkan ponsel ke arah bawah.

Selain layar 3 dimensinya itu, spesifikasi ponsel ini sepertinya standar saja layaknya smartphone kebanyakan. SCH W960 mengusung user interface TouchWiz 2.0, kamera 3,2 megapiksel dan multitasking.

Bagi para penggemar TV mobile, disediakan pula penerima TV built in. Ponsel yang cukup inovatif ini bakal segera dipasarkan di Korea Selatan melalui operator setempat.

Sayangnya belum ada informasi soal harganya dan apakah ponsel ini juga akan menyambangi pasar global. Demikian seperti dikutip detikcom dari Independent, akhir pekan lalu.(Harian Jogja Cetak)

Android, OS mobile yang memukau


Memaksimalkan fungsi ponsel, kini tidak hanya mempertimbangkan fitur dan spesifikasi. Sistem operasi ponsel pun turut menentukan, seberapa besar pengguna mampu mengoptimalkan fungsi ponsel yang dimiliki.

Beberapa waktu belakangan ini, ponsel dengan sistem operasi Android sedang ramai dibicarakan, namun tidak semua orang dapat memahami, apa yang dimaksud dengan Android.

Menurut Bramastyo, IT Support dari Indosat, Android adalah sebuah sistem operasi yang dimiliki ponsel, “hampir sama seperti Linux, namun ini dikembangkan oleh Google,” ujar pria yang kerap dipanggil Bram ini.

Berbeda dengan ponsel dengan sistem operasi biasanya, pengguna dapat merasakan sensasi yang sebelumnya tidak dapat dinikmati ketika memegang ponsel Android. Android dikembangkan dengan konsep open source, sehingga pengguna dapat menambahkan sendiri aplikasi-aplikasi yang diinginkan kedalam ponsel Androidnya.

Aplikasi-aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis maupun terkena biaya melalui internet. “Secara resminya, pengguna bisa belanja aplikasi di Android Market, di sana akan tersedia sekitar 42.000 jenis aplikasi untuk ponsel Android,” ujar Bram.

Tidak hanya fasilitas menambah aplikasi, pengguna Andorid pun bisa memperbaiki sistem operasi ponsel yang dimiliki. “Namanya proses rooting, yaitu proses yang memungkinkan kita untuk mengganti sistem operasi bawaan ponsel,” ujar pria lulusan salah satu akademi komputer ini. Selanjutnya, jika proses rooting sudah selesai, pengguna dapat merubah sendiri sistem operasi bawaan dari ponselnya.

Dalam kasus ini Bram memberi contoh pada menu kalkulator. “Misalkan menu kalkulator bawaan ponsel ga lengkap, kita bisa perbaiki kalkulator tersebut dengan membeli aplikasinya di Android Market,” ujarnya. Hasilnya, tampilan kalukaltor ponsel pengguna Android bisa ber beda dengan ponsel lainnya.

Bayangkan jika setiap sistem operasi pada ponsel dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan dan selera penggunanya, tentunya akan sangat menyenangkan bisa menggunakan ponsel yang berbeda dari biasanya dan lebih terkesan pribadi.